MEMAHAMI PERILAKU AGRESIF SISWA DI SEKOLAH
Abstract
Kepribadian dalam diri anak terbentuk karena proses perkembangan yang dilalui pada setiap tahapannya, begitu juga dengan perilaku. Masa usia sekolah, perilaku setiap anak merupakan hasil perkembangan dari berbagai pengaruh kehidupan, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Pengaruh-pengaruh yang sifatnya eksternal, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa, keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam mempengaruhi perilaku anak. Perilaku anak kadangkala mengarah pada tindakan yang dapat merugikan atau menyakiti orang lain secara sengaja. Perilaku tersebut jika tidak dikontrol dan dihentikan dapat menjadi kebiasaan buruk bagi anak. Kecenderungan untuk menyakiti orang lain tersebut sering disebut dengan perilaku agresif. Agresif yang dilakukan berturut-turut dan dalam jangka waktu yang lama diprediksi dapat menimbulkan dampak negatif baik bagi pelaku ataupun korbannya. Perilaku agresif yang dimunculkan oleh anak di sekolah dapat dibagi menjadi beberapa macam, antara lain phsycal aggression, verbal aggression, anger, dan hostility. Artikel ini mengkaji mengenai perkembangan perilaku anak di sekolah yang mengarah dan berada pada kategori agresif.
Full Text:
PDFReferences
Baron dan Byrne. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Buss, A.H & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology. The American Psychological Association, Inc.
Direktorat Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Kriminal 2016. Badan Pusat Statistik: Jakarta.
Dykeman, C., Daehlin, W., Doyle, S., & Flamer, H. S. (1996). Psychological Predictors of School-Based Violence: Implications for School Counselors. School Counselor, 44, 35–47.
Este´vez, E., Herrero, J., Martı´nez, B., & Musitu, G. (2006). Aggressive and Non-Aggressive Rejected Studente: An Analysis of Their Differences. Psychology in the Schools, 43, 387–400.
Evans, M., Heriot, S. A., & Friedman, A. G. (2002). A Behavioural Pattern of Irritability, Hostility and Inhibited Empathy in Children. Clinical Child Psychology and Psychiatry, 7, 211–224.
Herrero, J., Este´vez, E., & Musitu, G. (2006). The Relationships of Adolescent School-Related Deviant Behaviour and Victimization with Psychological Distress: Testing a General Model of the Mediational Role of Parents and Teachers Across Groups of Gender and Age. Journal of Adolescence, 29(5), 671–690.
Hidayat, H. (2013). Profil Siswa Agresif dan Peranan Guru BK. Jurnal Ilmiah Konseling, 2 (1).
Hurlock, E.B. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Koeswara. (1988). Agresi Manusia. Bandung: Rosda Offset.
Lopez, dkk. (2008). Adolescent aggression: Effects of Gender and Family and School Environments. Journal of Adolescence, 31: 433–450.
Marsh, L., dkk. (2014). School Climate and Aggression among New Zealand High School Students. New Zealand Journal of Psychology, 43 (1): 28-37.
Myers, D.G. (2002). Social psychology. 7th edition. New York. McGraw Hill.
Olweus, D. (2005). Bullying at School: Data and intervention. In IX International Meeting About Biology and Sociology of Violence: Violence and School. Valencia, Spain.
Ozkol, H., dkk. (2011). Pathways to Aggression in Urban Elementary School Youth. Jurnal of Community Psychology, 39 (6): 733-748.
Praptiani, S. (2013). Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Agresifvitas Remaja dalam Menghadapi Konflik Sebaya dan Pemaknaan Gender. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 1(1):13.
Rodriguez, N. (2004). Guerra en Las Aulas (War in the Classrooms). Madrid: Temas de Hoy.
Saikh, F., dkk. (2014). Physical and Verbal Aggressive Behaviour Pattern Among School Children in Urban Area of Noth Karnataka: A Cross Sectoinal Study. Journal of Krishna Institute of Medical Science University, 3 (2): 55-62.
Setiawan, A. (2016). Mengatasi Perilaku Agresif pada Siswa. file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Pend.../Makalah_Anak_Agresif.pdf, diakses 14 Mei 2016.
Smith, P. K. (Ed.). (2003). Violence in schools: The response in Europe. London: Routledge Falmer.
Willis, S. (2013). Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.