Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Anti-Hipertensi di Puskesmas Piyungan

Dr. apt. Woro Supadmi, M.Sc, apt. Nurlia Wijayanti, S. Farm, Miftahul Afwansyah, S. Farm, Novitasari Novitasari, S. Farm

Abstract


Article history Received Revised Accepted Hipertensi dikenal juga sebagai tekanan darah tinggi yang merupakan suatu kondisi dimana pembuluh darah secara terus menerus mengalami peningkatan tekanannya. Ketidakpatuhan meminum obat dapat menyebabkan Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pengobatan pasien Hipertensi di Puskesmas Piyungan.Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif. Metode yang dilakukan

 

Puskesmas yaitu wawancara menggunakan kuesioner Questioner Drug’s Use Compliance (QDUC). Hasil penelitian dari 25 subyek penelitian diketahui 40% adalah laki-laki dan 60% adalah perempuan. Hasil Pengukuran kepatuhan dengan menggunakan Questioner Drug’s Use Compliance (QDUC) terdapat 1 responden memiliki kepatuhan rendah dengan persentase 4%, 14 responden memiliki kepatuhan sedang dengan persentase 56% dan 10 responden memiliki kepatuhan tinggi dengan persentase 40%. Dengan total rata-rata skor 7,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi di Puskesmas Piyungan memiliki kepatuhan sedang.

 


Full Text:

PDF

References


Armilawaty, H.A., Ridwan, A., 2007, Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi, Bagian Epidemiologi FKM UNHAS, http://ridwana miruddin.wordpress.com/2007/12/08/ hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian pidemiologi/

Aronson, J., 2007, Compliance, concordance, adherance, British Journal of Clinical Pharmacology, 63(4): 383-384.

Departemen Kesehatan R.I., 2006, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi, Derektorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Jakarta Departemen Kesehatan R.I., 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, Departemen Kesehatan Republik Indinesia, Jakarta. JNC 8, 2015, Hypertension: The Silent Killer, Updated JNC-8 Guideline Recommendation.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Liberty, I., Priyana, Roflin E., dan Waris, L., 2017, Determinan kepatuhan berobat pasien hipertensi pada fasilitas kesehatan tingkat I, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 1(1): 63.

Mayer, B., 2007, Non-Adherence to Treatment: A Psychological and Communication Perspective, Roger Publishing, Canadian.

Misgiarti, A.E., 2015, Hubungan Tingkat Keyakinan Diri dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi di Poliklinik Jantung RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang.

Notoatmodjo, S., 2010, Metodelogi Penelitian Kesehatan, 131-168, Rineka Citra, Jakarta.

Novitasari, S., 2017, Hubungan efikasi diri dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru,

Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember, Jember.

Rohaedi, 2008, Treatment of High Blood Pressure, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sinuraya, R.K., Destiani, D.P., Puspitasari, I.M., dan Diantini, A, 2018, Tingkat kepatuhan pengobatan pasien hipertensi di fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kota Bandung, Jurnal Famasi Klinik Indonesia, 7(2): 124-133.

World Health Organization, 2003, Adherence to long-term Therapies: Evidence for Action, WHO, Geneva.

World Health Organization, 2013, Calls for Intensified Efforts to Prevent and Control,

Hypertension,http://www.who.int/workforcealiance/media/news/2013/who2013story/en/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.