Evaluasi Penggunaan Obat Rasional Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta

Era Ndaru Tata Negari, Farras Ayu Setyaningtyas

Abstract


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi klinik. Salah satu komponen di dalam pelayanan farmasi klinik adalah evaluasi penggunaan obat yang dilakukan untuk menjamin ketepatan dan efektivitas terapi. Penggunaan obat rasional (POR) adalah upaya dari WHO untuk menanggulangi permasalahan peresepan obat tidak rasional yang terjadi di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan obat di Puskesmas Bambanglipuro sesuai dengan capaian indikator POR yaitu penggunaan antibiotik ISPA non pneumonia, penggunaan antibiotik pada diare non spesifik dan rerata item per lembar resep. Analisis yang dilakukan di Puskesmas Bambanglipuro pada Bulan November 2021 menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik ISPA non pneumonia sebesar 28% melebihi batas normal yaitu ≤20% dan penggunaan antibiotik Diare non spesifik sebesar 33,3% melebihi batas normal yaitu ≤8% serta rerata item obat per lembar resep yaitu 2,73% melebihi batas normal yaitu ≤2,6%.Capaian persentase POR adalah 84,47% memenuhi standar Kemenkes RI yaitu >70%. Dari analisis dapat disimpulkan bahwa rerata item per resep melebihi standar WHO, indikator antibiotik pada diare non spesifik dan antibiotik pada ISPA non pneumonia belum memenuhi standar Kemenkes RI. Namun untuk capaian persentase POR sudah memenuhi standar Kemenkes RI.


Full Text:

PDF

References


Bhartiy, S. S., Shinde, M., Nandheswar, S., & Tiwari, S. C. (2008). Pattern of prescribing practices in the Madhya Pradesh, India, Kathmandu University Medical Journal , 6 (1), 55-59.

CDC. (2003). Outbreak of Severe Acute Respiratory Syndrome-Worldwide 2003. MMWR, 52: 226-

Goodman and Gilman. (2011), The Pharmacological Basis of Therapeutics, 12th Edition, Mc Graw-Hill, United States, 1244-1362

Kemenkes RI, (2011). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta

Kemenkes RI. (2019). Laporan Kinerja Direktorat Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta

Kemenkes RI. (2015). Keputusan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomer 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitis Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatatan RI, Jakarta

Mohamadloo, A., Ramezankhani, A., Zarein Dolab, S., Salamzadeh, J., & Mohamadloo, F. (2017). A Systematic Review of Main Factors leading to Irrational Prescription of Medicine. Iranian Journal of Psychiatry and Behavioral Sciences, In Press. https://doi.org/10.5812/ijpbs.10242

Mukti, A. W., & Mayzika, N. A. (2020). Profil Perilaku dan Pengetahuan Warga Kelurahan Dukuh Menanggal Surabaya tentang DAGUSIBU. Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 1-10.

Stanney J, Conte AL, Bowler I.(2010). Guidence for Management of Acute Diarrhoea in Primary Care, hal 1-6

Vandenbroucke CM. (2014)., Antimicrobial Resistance in The Netherlands : a Natural Experiment

World Health Organization (2013). The world health report 2013: research for universal health coverage. Geneva, Switzerland: World Health Organization


Refbacks

  • There are currently no refbacks.