Pemanfaatan art counseling untuk mereduksi kecemasan remaja pengguna media sosial

Abstract

Pertimpangan perilaku pengguna media sosial pada remaja di era teknologi memberikan perubahan sikap negative maupun positif. Beberapa diantara kecemasan dialami ketika mengakses dunia digital seperti pengguna akun sosmed. Remaja memiliki fase perkembangan cenderung kurang stabil dalam menentukan identitas diri. Kehadiran teknologi memberikan kebingungan cukup tinggi bagi remaja yang tidak mampu mengatur waktu saat bersosial media. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan pengguna aktif sosmed pada remaja. Metodologi penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif desain fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari 3 subjek yaitu Subjek primer pada remaja usia 17 tahun, dan data sekunder remaja usia 20 tahun dan 25 tahun. Pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi sumber, melibatkan beberapa sumber terpercaya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengguna akun sosmed remaja memiliki perilaku manipulatif dan meninggikan gengsi. Adanya perkembangan teknologi menjadikan pola emosi tidak stabil peneliti melakukan reduksi pada remaja yang memiliki kebiasaan akses sosmed 1 hari 8 jam dengan remaja yang kurang aktif di sosmed pada durasi waktu 10 menit setiap 1 jam sekali. Kecenderungan remaja akses sosmed lebih dari 8 jam setiap hari diberi layanan art counseling diberikan layanan sebanyak 5 kali sesi selama 1 minggu untuk meningkatkan stabilitas emosi positif. Art counseling dilakukan dengan menggambar bunga, dan rumah kemudian di warnai dengan pensil warna. Klien dapat mengungkapkan perasaan, hati dan ekspresi pikiran melalui gambar dan warna yang dilukis. Dari tahapan tersebut menjadikan diri klien lebih rileks dan tenang setelah menggambar dan mewarnai.