Kesejahteraan Psikologis Individu Postlingual Deafness di Masa Dewasa Awal

Annora Haj Adilah, Dian Febriany Putri

Abstract


Tunarungu merupakan individu yang memiliki gangguan atau penyakit pada pendengaran yang umumnya menyebabkan kesulitan melakukan komunikasi lisan dengan orang lain. Tunarungu dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu mulai terjadinya ketulian, yakni prelingual deafness (tuli sebelum masa bahasa/sejak lahir) dan postlingual deafness (tuli setelah masa bahasa/tidak sejak lahir). Individu dengan tunarungu berpotensi memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah dan ketidakmampuan berkompetisi secara baik layaknya individu normal, namun individu postlingual deafness berkemungkinan memiliki kesejahteraan psikologis yang berbeda, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan individu prelingual deafness. Namun, pada penelitian studi kasus ini, ditemukan adanya individu postlingual deafness yang aktif di masyarakat atau dapat dikatakan berprestasi. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menggambarkan kesejahteraan psikologis, dinamika psikologis, dan koping yang dimiliki individu tunarungu postlingual deafness. Teknik pengumpulan data berupa metode wawancara, observasi langsung, dan dokumen lainnya (postingan media sosial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek postlingual deafness memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi dan sebelumnya mengalami proses penerimaan diri (denial, anger, depression, bargaining, dan acceptance) selama 5 tahun. Strategi koping yang dilakukan kebanyakan menggunakan koping berfokus pada masalah.

Keywords


Tunarungu; postlingual deafness; kesejahteraan psikologis

Full Text:

PDF

References


Afriyandi, R., & Rahman, F. (2020). Difabel dalam Kitab Tafsir Indonesia Kontemporer. Studi Keislaman, 1(2).

Afrizal, M. A. (2017). Konsep dasar pengembangan pola pikir pendidik. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 7(2).

Alfatihah, I. A. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri anak berkebutuhan khusus tuna netra di yayasan sayap ibu yogyakarta. Pembagian Harta Waris Dalam Adat Tionghoa Di Kecamatan Ilir Timur I Kota Palembang, 1(14 June 2019).

Andiwijaya, D., & Liauw, F. (2020). Pusat pengembangan kepercayaan diri. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 1(2). https://doi.org/10.24912/stupa.v1i2.4487

Arianti, R. (2017). Hubungan intensitas mengakses media sosial dengan perilaku belajar siswa SMP swasta bina bangsa kendari. IAIN Kendari.

Chandra, A. (2015). Perbedaan kemandirian antara anak sulung, anak tengah dan anak bungsu pada siswa SMU Mulia Pratama Medan. Psikologi Konseling, 6(2). https://doi.org/10.24114/konseling.v7i2.5101

Desningrum, D. R. (2007). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Depdiknas.

Evitasari, I. A., Widiasavitri, P. N., & Herdiyanto, Y. K. (2015). Proses penerimaan diri remaja tunarungu berprestasi. Jurnal Psikologi Udayana, 2(2), 138-150.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. HUMANIKA, 21(1). https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

Harimukthi, M. T., & Dewi, K. S. (2017). Eksplorasi kesejahteraan psikologis individu dewasa awal penyandang tunanetra. Jurnal psikologi undip.

Jayanti, N. P. I., Dwi Cahyono, H., & Prasetyo, H. (2023). Dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Jurnal Keperawatan Malang (JKM), 8(1), 301–307. https://doi.org/10.36916/jkm.v8i1.210

Junaid, I. (2016). Analisis data kualitatif dalam penelitian pariwisata. Jurnal Kepariwisataan, 10(1).

Khoirudin, A. (2021). Menemukan Makna Hidup. CV Jejak (Jejak Publisher).

Mahardi, N. S. A. A. (2018). Kesejahteraan psikologis remaja tunarungu (studi deskriptif siswa tunarungu di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta). Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 4(6).

M, Ali & M, A. (2011). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Dalam Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.

Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Depok: LPSP3 UI.

Mony, W., Kardo, R., & Adison, J. (2021). Hubungan dukungan sosial dengan kebermaknaan hidup pada penyandang tuna netra di Panti Sosial Bina Netra”Tuah Sakato” Padang. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1). https://doi.org/10.33487/edumaspul.v5i1.1207

Muniroh, S., Asrosi, & Luhur, W. (2018). Pengaruh kepercayaan diri terhadap interaksi sosial siswa kelas x smk swasta panca bhakti kubu raya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(7).

Nida, F. L. K. (2014). Membangun konsep diri bagi anak berkebutuhan khusus. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 2(1). https://doi.org/10.21043/thufula.v2i1.4265

Nofiaturrahmah, F. (2018). The problems of deaf children and how to overcome them. Journal of Empirical Research in Islamic Education, 6(2), 1–15.

Puspasari, D., & Alfian, I. N. (2012). Makna hidup penyandang cacat fisik postnatal karena kecelakaan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2).

Putri, V. M., & Suryana, D. (2022). Dampak pendapatan keluarga terhadap kemandirian anak usia dini. Jurnal Pendidikan Bunayya, 4(1).

Rahma, R. N. (2015). Kesejahteraan psikologis penyandang tunanetra (studi pada mahasiswa tunanetra fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta). Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(1).

Ramadhani, H. S., Pratitis, N., & Aristawati, A. R. (2018). Retracted: subjective well being pada tunarungu dewasa. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 7(2). https://doi.org/10.30996/persona.v7i2.1882

Rahmawati, R., & Nurfauzizah, L. (2023). Pentingnya menentukan tujuan hidup untuk masa depan: analisis singkat pemikiran Ali Zaenal Abidin. Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(02), 31–36.

Rasyid, R. (2010). Penerimaan diri pada penyandang tunarungu. Jurnal psikologi, 2, 1–5.

Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological Well-Being: Meaning, Measurement, and Implications for Psychotherapy Research. Psychotherapy and Psychosomatics, 65, 14-23.

https://doi.org/10.1159/000289026

Simamora, D. P. (2019). Penerimaan diri pada ibu dengan anak tunagrahita. Acta Psychologia, 1(2). https://doi.org/10.21831/ap.v1i2.43145

Sulistyo, S. I. P., Suwarni, E., & Marshela, N. (2022). Pengaruh penerimaan diri terhadap tingkat stres pada orang tua yang memiliki anak cerebral palsy di yayasan sayap ibu Banten (Unit Pelayanan Disabilitas) Tangerang Selatan. Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan, Universitas Al Azhar Indonesia.

Zeeshan, M., & Aslam, N. (2013). Resilience and psychological well-being among congenitally blind, late blind and sighted individuals. Journal of Educational Research and Studies, 1(1).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.