TIPE MOTIVASI MENGAJAR PADA GURU SMPN DI YOGYAKARTA

Ade Ayu Larasati, Siti Mulyani

Abstract


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tipe motivasi mengajar pada guru SMP Negeri di Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah guru SMP Negeri yang berada di kota Yogyakarta. Jumlah sampel penelitian yang diambil sebanyak 60 guru. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala Autonomous Motivation for Teaching untuk motivasi mengajar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan clauster random sampling dengan memilih 6 sekolah dari 15 sekolah sebagai sampel penelitian dengan jumlah subjek sebanyak 60 subjek. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan reliabilitas skor komposit dan melihat hasil pada mean empirik tiap tipe mana yang lebih tinggi dengan bantuan software SPSS 20.0 for windows.Hasil analisis koefisien reliabilitas skor komposit motivasi mengajar cukup tinggi, yaitu sebesar 0.888. dengan koefisien reliabilitas masing-masing tipe bergerak dari nilai 0.724 sampai dengan 0.850. Ini menunjukkan bahwa reliabilitas tiap sub skala dalam skala motivasi mengajar yang digunakan dalam penelitian ini cukup memuaskan. Nilai Mean empirik didapatkan hasil tertinggi pada tipe Intrinsic motivation sebesar 17.45 didukung hasil dari skor mentah pada penelitian motivasi mengajar dapat disimpulkan kecenderungan subjek memiliki tipe intrinsic motivation sebanyak 42 skor pada tiap subjek (40%).Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tipe motivasi mengajar pada guru yang paling tinggi yaitu intrinsic motivation dan urutan kedua identified motivation, artinya guru cenderung memiliki intrinsic motivation.


Keywords


Motivasi mengajar, determinasi diri, guru

Full Text:

PDF

References


Badrus, M. (2018). Pengaruh motivasi mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman. 8, 2, 145.

Brown & Huning. (2010). Intrinsic motivation and job satisfaction: the intervening role of goal orientation. proceedings of the academy of organizational culture, communications and conflict. 15(1).

Bushardt, Glascoff & Doty. (2011). Organizational cult.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The ‘what’ and ‘why’ of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227-268. doi:10.1207/S15327965PLI1104_01.

Dkk, M. C. (2015). Motivasi guru bertahan mengajar di daerah terpencil. Jurnal : Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(3), 1–12.

Dörnyei, Z., & Ushioda, E. (2001). Teaching and researching motivation. New York, NY: Longman.

Dörnyei, Z., & Ushioda, E. (2011). Teaching and researching motivation (2nd ed.). New York, NY: Longman.

Gagne, M. & Deci, E. L. (2005). Self determination theory and work motivation. Journal of Organizational Behavior, 26(4), 331-362. doi:10.1002/job.322.

Gibson, S. & Dembo, M. H. (1984). Teacher efficacy: A construct validation. Journal of Educational Psychology, 76(4), 569-582.

King, L. A. (2011). Psikologi umum sebuah pandangan apresiatif the science of psychology – an appreciative view. Jakarta: Salemba Humanika.

Leonard, N. H., Beauvais, L. L., & Scholl, R. W. (1999). Work motivation: The incorporation of self-concept-based.

Mansfield, C., Wosnitza, M., & Beltman, S. (2012). Goals for teaching: Towards a framework for examining motivation of graduating teachers. Australian Journal of Educational & Developmental Psychology, 12, 21-34.

Metallidou, P., & Vlachou, A. (2010). Children’s self-regulated learning profile in language and mathematics: The role of task value beliefs. Psychology in the Schools, 47(8). doi: 10.1002pits.20503.

Moch., A. (1995). (Psikologi Industri) Jakarta: Liberty.

Mondy R. Wayne, (2010). Manajemen Sumber daya manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 1, PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

Pretorius, S., & De Villiers, E. (2009). Educator’s perception of school climate and health in selected primary school. South African Journal of Education, 29(1), 33-52. doi:10.1590/S0256-01002009000100003.

Utomo, H. B., Suminar, D. R., & Hamidah. (2019). Capturing teaching motivation of teacher in the disadvantaged areas. Jurnal: Cakrawala Pendidikan, 38(3), 398–410. https://doi.org/10.21831/cp.v38i3.26411.

Utomo, H. B., Suminar, D. R., & Yulianto, D. (2019). Motivasi mengajar guru ditinjau dari kepuasan. Psikologi, 18(1), 69–81. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/17374.

Reeve, J., & Su, Y. L. (2014). Teacher motivation. In M. Gagne’ (Ed.), The Oxford handbook of workplace motivation. 21, 349-362. New York, NY: Oxford University Press.

Robbins, S.P. (2008). Perilaku organisasi: konsep, kontroversi, aplikasi. (Terj. Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.

Robbins & Judge (2007).Organizational behavior. Prentice Hall PTR. Sonnert (1996). Faculty at Work: Motivation, Expectation, Satisfaction. The Journal of Higher Education. 67, 6, 716.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.