Penerapan modul pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada konsep tekanan zat cair

Dewi Karmiatun, Mursalin Mursalin

Abstract


Penelitian ini mendeskripsikan tentang upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada penerapan modul pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling dari siswa SMP kelas VIII suatu sekolah di Kabupaten Gorontalo. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif (berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinil, dan berpikir terperinci), lembar observasi aktivitas siswa dalam menggunakan modul IPA Terpadu dan angket. Analisis yang digunakan adalah rerata gain ternormalisasi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif memperoleh rata-rata nilai pretests sebesar 36.72 dan posttest sebesar 67.36. Kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan nilai N-Gain sebesar 0.48, observasi aktivitas siswa menggunakan aspek 5M untuk tiga kali pertemuan sebesar 83% kategori baik serta respon siswa menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap modul pembelajaran IPA terpadu yang diterapkan dalam pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan modul pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Full Text:

PDF

References


Rule, Audrey C (2012). Creativity and Thinking Skills Integrated into a Science Enrichment Unit on Flooding. Scientific Research: Creativity Education.

Filsaime, D. K. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Hake, R. (2002). Relationship of individual student normalized learning. The physics education research conference. Boise: Idaho.

Munandar. (2009). Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Bandung: Remaja Rosdakarya.

OECD. (2014). PISA 2012 Result in Focus: What 15-Year-Olds Know and What They Can Do With What They Know. Sekretariat OECD: OECD.

Permendikbud No. 81. A (2013). Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan kebudayaan.

Sekar, K. M. (2010). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri 2 Pemaron Kecamatan Buleleng.

Setiawan, A. (2014). Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Sains-Teknologi-Masyarakat Dengan Tema Pembuatan Kompos Sebagai Sarana Berpikir Kreatif Siswa SMP/MTs. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta.

Setiawan, S. d. (2014). Penerapan Strategi Pembelajaran Group to Group Exchange (Gge dengan Concept Map dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Biologi. Artikel Ilmiah Mahasiswa , 1-5.

Supriadi, D. (1994). Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan pembelajaran di SD dan SMP. Jakarta: Prenadamedia Group.

Syaodih, R. I. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Wallen, J. Frankel. (2003). How to design and evaluate research in Education. New York: McGraw-Hill, inc.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


--oo0oo--

QUANTUM, Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Copyright © Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD). All right reserved. ISSN: 2477-1511

Kunjungan Web
Analytics Made Easy - StatCounter