Merdeka Belajar sebagai Metode Pembentukan Karakter Ktitis dan Kreatif dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Sebuah Gagasan)

Dina Tania Ginting

Abstract


Pada saat ini Indonesia mengalami degradasi karakter dalam diri para pelajarnya. Pandemi menjadi salah satu hal yang dapat memperparah hal tersebut dikarenakan kurangnya pengawasan yang bisa diberikan pada siswa ketika melakukan pembelajaran dari rumah. Salah satu jalan keluar dari pemasaahan ini adalah pembentukan karakter siswa, dimulai dari karakter kritis dan karakter kreatif. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia termasuk kedalam Liberal Arts, yaitu kelompok bidang ilmu yang penting untuk dipelajari demi meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Karakter kritis dan kreatif pada diri siswa dapat dikembangkan melalui pembiasaan, baik dalam bentuk pembelajaran (proses yang terjadi secara sengaja di dalam kelas) dan proses pemerolehan (terjadi secara alami dari hal-hal yang dilihat siswa dari seorang guru). Pada saat ini Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mencanangkan konsep Merdeka Belajar. Konsep ini dicanangkan untuk meningkatkan kompetensi lulusan dan menyiapkan pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.  Kemampuan sensoris dan proses kreatif  yang ditekankan dalam konsep Merdeka Belajar ini sangat baik demi kemajuan mutu pendidikan. Empat aspek mendasar dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia meliputi membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Hal-hal tersebut dapat menjadi sarana peningkatan karakter kritis dan kreatif siswa. Kemampuan membaca dan menyimak dapat meningkatkan karakter kritis siswa dan kemampuan menulis dan berbicara dapat meningkatkan karakter kreatif siswa. Tentunya peran guru berperan sangat penting dalam prosesnya.


Full Text:

PDF

References


Asrori, Moh. (2009). An Introduction to Philoshophyof Education (Psikologi Pembelajaran). Bandung: CV Wacana Prima

Chen, Y. (2010) Exploring Dialogic Engagement with Readers in Multimodal EFL Textbooks in China. Visual Communication.

Fajri, Taufiq Akbar. (2018). Pentingnya Penggunaan Pendekatan Multimodal dalam

Pembelajaran. WASKITA, Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter,

Volume 2 Nomor 1, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Haryanto, M. (2020) Menelaah Pembelajaran Sastra yang (Kembali) Belajar MErdeka di Era MErdeka Belajar. Prosiding Seminar Nasional Konferensi Ilmiah Pendidikan 2020, Universita Pekalongan, Pekalongan, 27 Februari 2020.

Indradi, Agustinus. 2016. Membaca dan Menulis Kritis. Malang: MNC

Mosca F, Giannì ML. Human milk: composition and health benefits. La Pediatria medica e chirurgica : Medical and surgical pediatrics. 2017.

Koendjono, Th. 1987. Bahasa Pelajaran dan Humaniora dalam Hartoko, Dick (Ed.).

Memanusiakan Manusia Muda. Yogyakarta: Kanisius.

Kusumawardani, Sri Huning. (2020). Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan MOOCs.

Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Moleong, J. L. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Wurianto, A.B. 2011. Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang

Bermartabat. Makalah Seminar Nasional Transformasi Budaya Bangsa

Melalui Revitalisasi Bahasa Indonesia yang Bermartabat. UMM, 30 November

Wurianto, Arif Budi. (2020). Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia sebagai Manifestasi dan Reaktualisasi Liberal Arts (Sebuah Gagasan).

Prosiding SAMASTA, Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia, Juni

:20-24.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Universitas Ahmad Dahlan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.