Pengaruh pupuk organik cair limbah padat bakpia dan cair tempe terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa L.)

Eka Supriyatin, Ambar Pratiwi

Abstract


Industri bakpia dan tempe menghasilkan hasil samping berupa limbah padat berupa kulit kacang hijau dan limbah cair bekas pencucian atau perendaman kedelai. Limbah tersebut masih memiliki kandungan kimia berupa selulosa dan protein terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah bakpia dan tempe menjadi pupuk organik cair (POC) dan mengetahui konsentrasi yang sesuai dalam POC untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman yang digunakan adalah sawi hijau (Brassica rapa L.) yang diberi konsentrasi POC 0 mL/L (kontrol), 55 mL/L, 60 mL/L, 65 mL/L, dan 70 mL/L. Peletakkan unit peercobaan dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap. Pengamatan dilakukan selama 5 minggu dengan parameter tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, berat basah, berat kering, dan kadar klorofil. Disamping itu, dilakukan pengamatan tehadap faktor abiotik meliputi suhu dan kelembapan udara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANAVA). Apabila terdapat beda dilanjutkan menggunakan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian pengaruh POC limbah bakpia dan tempe terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa L.) menunjukkan bahwa konsentrasi 60 mL/L memiliki pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa L.) parameter jumlah daun, bera basah, dan kadar klorofil.

Keywords


Pupuk; Limbah bakpia dan tempe; Unsur hara; Sawi hijau; Klorofil

Full Text:

PDF

References


Campbell, Neil A. Dan Jane B. Reece. 2000. Biology. Jakarta: Erlangga.

Gardner, F. P. R., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press.

Haryadi, Dede, Husna Yetti, dan Sri Yoseva. 2015. Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica albogabra L.). Jom Faperta. 2 (2): 1-10.

Lestari, Suci, Mukarlina, dan Elvi Rusmianto P. W. 2017. Pertumbuhan Tanaman Bayam Kuning (Amarantus spinosus). dengan Pemberian Pupuk Organik Cair dari Kulit Kecambah (Vigna radiata L. ). Jurnal Protobiont. 6 (3) : 201 – 206.

Nur, Thoyib, Ahmad Rizaldi Nur, dan Muthia Elma. 2016. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah Organik Rumah Tangga dengan Penambahan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Jurnal Konversi, 5 (2). 5-12.

Pratama, Andi Jaya dan Ainun Nikmati Laila. 2015. Analilis Kandungan Klorofil Gandasuli (Hedychium gardnerianum Sephard ex Ker-Gawl) pada Tiga Darah Perkembangan Daun yang Berbeda. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam.

Samadi, Budi. 2017. Teknik Budidaya Sawi dan Pak Choy. Depok Timur: Pustaka Mina.

Winarti. 2017. Statistik Hortikultura Daera Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Badan Pusat Statistik.

Safitri, Dian Adhis, Riza Linda, dan Rahmawati. 2017. Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) Kotoran Kambing Difermentasikan dengan EM4 Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescents L.) Var. Bara. Jurnal Protobiont. 6 (3): 182-187.

Sarawa dan Abdul Rahman Baco. 2014. Partisi Fotosintat Beberapa Kultivar Kedelai (Glicine max. (L) Merr.) pada Ultisol. Jurnal Agroteknos. 4 (3): 152-159.

Sundari, Elmi, Ellyta Sari, dan Riko Rinaldo. 2012. Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Prosiding SNTK TOPI. Pekanbaru.

Widiyaningrum, Priyantini dan Lisdiana. 2015. Efektivitas Pross Pengomposan Sampah Daun dengan Tiga Sumber Akivator Berbeda. Rekayasa. 13(2).

Widianingrum, Priyantini dan Deasy Amalia. 2016. Penggunaan EM4 dan MOL Limbah Tomat sebagai Bioaktivator pada Pembuatan Kompos. Life Science. 5 (1): 18-24.




DOI: https://doi.org/10.26555/symbion.3507

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Symbion



Symbion organized by

Deparment of Biology Education

Faculty of Teacher Training and Education

Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Campus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul,

Special Region of Yogyakarta, 55191