Menumbuhkan kecintaan batik sejak dini melalui pelatihan batik tulis untuk anak-anak di RW. 07 Semaki Yogyakarta

Abstract

Batik Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari WHO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan non-bendawi. Batik Indonesia telah dikenal secara mendunia, bahkan presiden RI telah menetapkan tangal 2 oktober sebagai hari batik nasional. Hal ini sudah seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta yang memiliki budaya membatik. Balai Agung Cendana sebagai salah satu pegiat batik tulis di Yogyakarta telah memberikan tempat sebagai wadah pengembangan batik tulis baik untuk anak-anak maupun orangtua. Sayangnya, anak-anak sekarang khususnya di RW. 7 kelurahan semaki, lebih tertarik pada budaya modern daripada batik. Untuk menumbuhkan kecintaan batik sejak dini maka perlu adanya kegiatan pengenalan dan cara membatik kepada anak-anak. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membatik pada anak-anak di lingkungan RW.7 kelurahan Semaki Kemantren Umbulharjo Yogyakarta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode pelatihan. Tahapan dari kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 september 2021 di Balai Agung Cendana. Kegiatan pelatihan batik tulis untuk anak-anak di RW.7 kelurahan semaki kemantren Umbulharjo ini telah berhasil dilakukan dengan diikuti oleh 15 anak-anak. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anak-anak tentang batik sebesar 42,66% dari semula 44% menjadi 86,66%.