Lembar kerja siswa berbasis collaborative creativity untuk melatihkan kemampuan berargumentasi ilmiah siswa SMA

Hidayah Zuliana Puspitaningrum, S Astutik, Supeno Supeno

Abstract


Argumentasi ilmiah merupakan kemampuan kognitif siswa yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berpikir, mengeksplorasi, dan menjawab pertanyaan. Argumentasi ilmiah tepat digunakan untuk memperoleh produk dan proses sains siswa. Pembelajaran dengan proses sains salah satunya adalah melatihkan argumentasi ilmiah dengan cara kolaboratif. Sehingga tujuan penelitian adalah mengembangkan lembar kerja siswa collaborative creativity. Lembar kerja siswa collaborative creativity merupakan lembar kerja siswa yang menyajikan permasalahan yang disajikan pada tiap kelompok untuk didiskusikan dengan cara menggali ide secara kreatif setiap individu dan diselesaikan dengan menemukan ide-ide baru dan hasil individu digabung menjadi ide kelompok. Ide kelompok inilah yang akan dijadikan dasar untuk merumuskan masalah, menyusun hipotesis, dan memperoleh data dengan cara kolaboratif. Permasalahan pada Lembar Kerja Siswa collaborative creativity yaitu terdapat dua argumen yang saling bertentangan dan penyelesaiannya dengan melibatkan argumen yang disertai dengan bukti dan penjelasan terhadap argumen. Lembar Kerja Siswa collaborative creativity dapat menuntun siswa dalam kegiatan berkelompok sehingga memudahkan siswa dalam melatihkan argumentasi ilmiah. Lembar Kerja Siswa ini terdiri dari indikator berargumentasi ilmiah diantaranya adalah memberikan bukti dan justifikasi terhadap argumen, kontra argumen, dan sanggahan.

Full Text:

PDF

References


Supeno. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Memfasilitasi Siswa Dalam Belajar Fisika Dan Berargumentasi Ilmiah. Seminar Nasional Fisika dan Pembelakarannya.ISBN 978-602-71279-1-9

Duschl, R., Schweingruber, H., dan Shouse, A. (Eds). (207). Taking Science to School: Learning and Teaching Science in Grades K-8. Washington, DC: National Academies Press.

Erduran, S., Simon, S., dan Osborne, J. (2004) TAPping into argumentation: developments in the application of Toulmin et al.’s argument pattern for studying science discourse, Science Education. Vol. 88, pp. 915-933.

Supeno. 2016. Model Pembelajaran Penyelesaian Masalah Argumentatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kognitif Produk, Keterampilan Proses Sains, dan Argumentasi Ilmiah Siswa SMK. Disertasi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Driver, R., Newton, P., dan Osborne, J. (2000). Estabilishing the norms of scientific argumentation in classrooms, Science Education. Vol. 84, pp. 287-312.

Astutik, S. 2017. Effectiveness of collaborative students worksheet to improve student’s affective science collaborative and science process skills (SPS). International Journal of Education and Research. Vol. 5 No.

Miells, D & Littleton, K. (2007). Collaborative Creativity Contemporary Perspective, Thinking Skill and Creativity 2 (2007) 148-150.

Astutik, S., E. Susantini, dan Madlazim. 2017. Model Pembelajaran Collaborative Creativity (CC) untuk Meningkatkan Afektif Kolaboratif Ilmiah dan Kreativitas Ilmiah Siswa pada Pembelajaran IPA. Disertasi.Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Nieeven, N. (2007). Formative evaluation in educational design research. In T Plomp and N Nieveen (Eds.), An Introduction to Educational Design Research (pp. 89-101). Enschede: SLO, Netherlands Institute for Curriculum Development.

Nieveen, N., dan T. Plomp. 2006. An introduction to eductional design research. Netherlands: Institute For Curriculum Development.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


--oo0oo--

QUANTUM, Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Copyright © Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD). All right reserved. ISSN: 2477-1511

Kunjungan Web
Analytics Made Easy - StatCounter