Diagnostik miskonsepsi siswa di lingkungan sekolah menengah atas di bandung untuk topik hukum newton tentang gerak

Fauziatul Fitria, Novitrian Novitrian

Abstract


Fisika merupakan salah satu mata pelajaran utama yang mulai diperkenalkan kepada siswa sejak mereka di tingkat menengah pertama, dan dilanjutkan hingga mereka menempuh pendidikan di tingkat SMA/MA bagi siswa di jurusan IPA. Dengan dilakukannya pembelajaran fisika di tingkat satuan pendidikan, diharapkan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan saling keterkaitan antar konsep fisika tersebut. Dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan, nilai siswa pada mata pelajaran fisika masih tergolong rendah dan sebagian besar siswa belum mampu mencapai batasan nilai minimum kelulusan yang ditetapkan ole pemerintah. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika adalah siswa belum mampu menginterpretasi berbagai konsep dan prinsip fisika secara tepat dan tidak samar-samar. Dari fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kesalahan siswa dalam menginterpretasikan berbagai konsep fisika. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tes diagnostik miskonsepsi tentang hukum Newton. Hasil tes diagnostik menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak terbiasa menuliskan simbol besaran vektor, siswa belum dapat memahami konsep besaran vektor yang direpresentasikan sebagai anak panah, yaitu tanda panah untuk mengungkapkan arah dan panjang panah mengungkapkan nilai dari besaran vektor tersebut. Dari hasil tes diagnostik juga diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah memahami persoalan hukum Newton yang sederhana seperti pada peristiwa benda di atas meja, dua benda pada katrol ideal dan benda yang ditarik dengan sudut tertentu dengan percepatan tetap , namun untuk peristiwa yang lebih sulit, seperti benda bertumpuk, seseorang yang mendorong dinding, pesawat yang terbang dengan kecepatan dan mobil yang dipercepat seluruh siswa belum dapat menjawab dengan tepat. Pada perseoalan tersebut, miskonsepsi yang terjadi adalah, kesalahan siswa dalam memahami gaya normal, gesekan, gaya aksi dan reaksi, dan benda dalam kondisi bergerak dengan kecepatan konstan.

Full Text:

PDF

References


Halliday dkk, 1991, Fisika Jilid I (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga

Lilia Halim dkk, Overcoming Students’ Misconceptions on Forces in Equilibrium: An Action Research Study. Scientific Research, Malaysia (2014)

Jane R. Pablico, Misconceptions on Force and Gravity among High School Students. University of Northern Philippines, Philippines (2010)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


--oo0oo--

QUANTUM, Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. Copyright © Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD). All right reserved. ISSN: 2477-1511

Kunjungan Web
Analytics Made Easy - StatCounter