Peran Modul Kontekstual pada Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kemandirian Siswa

Zainul Ibad, Yohannes Leonardus Sukestiyarno, Isti Hidayah

Abstract


Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (soal cerita), khususnya soal non rutin atau terbuka (Open Ended) disebabkan salah satunya karena kelemahan siswa dalam aspek-aspek kemampuan berpikir kreatif . Untuk mengatasi itu diperlukan pembelajaran yang sesuai salah satunya  Model Discovery Learning dengan peran modul kontekstual. Matematika yang pada dasarnya objek yang konkret dapat diterapkan ke objek yang abstrak.  Pembelajaran matematika siswa lebih efektif memakai modul karena isi dalam modul lebih jelas dan teratur. Modul dapat meningkatkan kemandirian siswa karena didalam modul terdapat gambar yang menarik. Gambar lebih menarik daripada kata-kata, karena gambar bisa memunculkan objek yang kongkrit seperti gambar sebenarnya. Modul digunakan untuk melihat seberapa jauh kemampuan berpikir kreatif siswa. Peran guru dalam menggunakan model discovery learning menekankan peran aktif siswa dimana siswa memperoleh konsep-konsep dengan menemukan sendiri. Model discovery learning berbantuan Modul Kontekstual salah satu model pembelajaran yang mampu mambantu siswa menemukan konsep-konsep, sehingga modul sebagai alat untuk menemukan konsep tersebut. Selanjutnya penggunaan modul kontekstual pada pembelajaran model discovery learning diharapkan dapat meningkatkan kemandirian siswa.


Keywords


Discovery Learning, Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemandirian, Modul Kontekstual

Full Text:

PDF

References


Apriliani, L. R, & Suyitno, H. (2016). Kemampuan Berpikir kreatif Matematis Berdasarkan Kecemasan Matematika Pada Pembelajaran Creative Problem Solving Berteknik Scamper. Unnes Journal of Mathematic Education Research, 5(2), 131-138.

Ayuningtyas, A. D. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Ditinjau dari Kemandirian Belajar SiswaI Kelas VIII SMP Negeri di Kota Yogyakarta. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 3(2)

Bahm, A, G.(2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Succes and Inquiry Learning Skills. Egilim Arastimalari-Eurasian Journal of Education Research, 35, 1-20

Dewi, I., & Lisiani, S. (2015). Upaya Meningkatkan Kreativitas Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama 5 Terbuka Medan dengan Menggunakan Modul Model Learning cycle. Jurnal Didaktik Matematika, 2(1)

Hapsari, D. T., Supriyono, S., & Hendikawati, P. (2015). Keefektifan Pembelajaran Model Missouri Mathematics Project BerbantuanPOMAT Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VII SMP Pada Materi Segitiga. Unnes Journal of Mathematics Education, 4(3)

Hudiono, B., & Nurasangaji, A. (2015). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Problem Posing pada Materi Bangun Datar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1)

In’am & Hajar, (2017). Learning Geometry through Discovery Learning using a Scientific Approach. International Journal of Instruction. 10(1)

Iswanti, P. (2015). Analisis tingkat kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam memecahkan masalah geometri ditinjau dari gaya belajarpeserta didik kelas x matematika ilmu alam (mia) 4 sma negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2014/2015(Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)

Joolingen, V. W. (1999). Cognitive Tools for Discovery learning. International Journal of Artificial Intelligence in Education, 10, 385-397.

Kamal, S. (2015). Implementasi Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 56-64.

Kurniati, A. (2016). Pengembangan Modul Matematika Berbasis Kontekstual Terintegrasi Ilmu Keislaman. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 4(1), 43-58

Munandar, S.C.U. (1999). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak Sekolah. Jakarta: Grafindo

Nursyahidah, F., & Saputra, B. A. (2015). Pembelajaran Discovery learning menggunakan Tangram GeoGebra untuk menemukan Luas Pesegi. AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 6(1)

Persada, A. R. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 2 Sindangagung Kabupaten Kuningan Pada Pokok Bahasan Segiempat). Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching, 5(2)

Ramadhani, I., & Mariani, S. (2015). Keefektifan Model PBL Dengan Mind Map Melalui Hands On Activity Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Unnes Journal of Mathematics Education, 4(2)

Sujarwo, E., & Yunianta, T. N. H. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Dalam Menyelesaikan Soal Luas BangunDatar. Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika, 2(1).

Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar Kepada Mambantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito

Triwibowo, Z., Dwidayati, N. K., & Sugiman, S. (2017). Analysis of Mathematical Creative Thinking Ability Viewed from Students Learning Styles in Seventh Grader Through Treffinger Learning Model with Open-Ended Approach. Unnes Journal of Mathematics Education, 6(3)

The Liang Gie, 1983. Cara belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wulandari, T. C. (2015). Penerapan Modul Kontekstual untuk Meningkatkan Ketrampilan Matematika dan Berkarakter Mandiri. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL (p.30)

Yuliasari, E. (2017). Eksperimentasi model PBL dan model GDL terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah matematis ditinjau dari Kemandirian Belajar. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 6(1), 1-10.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.