ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Fany Fibrian, Edy Widodo

Abstract


Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi kedua di Pulau Jawa yaitu 76,81 ditahun 2014. Tingkat kemiskinan di DIY menempati tingkat pertama di Pulau Jawa dengan persentase penduduk miskin sebesar 14,55% ditahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat hasil pembangunan manusia sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang mendatang, maka diperlukan upaya-upaya yang efektif agar target pembangunan dapat tercapai dan kesejahteraan masyarakat terpenuhi. Upaya ini dapat berjalan efektif apabila diketahui faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi IPM dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Metode analisis jalur (path analysis) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Berdasarkan metode analisis jalur menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara langsung dipengaruhi oleh Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kepadatan penduduk dan tingkat kemiskinan. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tingkat pendidikan, pertumbuhan ekonomi dan kepadatan penduduk secara tidak langsung berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui tingkat kemiskinan.

Keywords


IPM, Analisis Jalur

Full Text:

PDF

References


BPS DIY. (2015). Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta 2015. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2016, Pukul 22.47 WIB dari http://yogyakarta.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Istimewa-Yogyakarta-2015.pdf.

BPS. (2016). Indeks Pembangunan Manusia. Jakarta : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2016, Pukul 22.47 WIB dari http://ipm.bps.go.id/page/ipm.

BPS DIY. (2016). Konsep Penduduk Miskin. Diakses pada tanggal 22 September 2016, Pukul 13.00 WIB dari http://yogyakarta.bps.go.id/Subjek/view/id/23#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek1.

BPS DIY. (2016). Konsep Penganggur Terbuka. Diakses pada tanggal 22 September 2016, Pukul 13.00 WIB dari http://yogyakarta.bps.go.id/Subjek/view/id/6#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek1.

BPS. (2016). Kepadatan Penduduk. Diakses pada tanggal 22 September 2016, Pukul 13.00 WIB dari https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=85.

BPS. (2016). Laju Pertumbuhan PDB/PDRB. Diakses pada tanggal 22 September 2016, Pukul 13.00 WIB dari https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=3.

BPS. (2016). Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi 2013 – 2016. Diakses pada tanggal 22 September 2016, Pukul 13.00 WIB dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1219.

Prastyo, A.G. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah Tahun 2003-2007). Skripsi. Fakultas Ekonomi: Universitas diponegoro. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2016 Pukul 08.00 WIB dari https://core.ac.uk/download/pdf/11722049.pdf?repositoryId=379.

Mudrajad, Kuncoro. (1997). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPPAMP YKPN.

Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1998, Nomor 190. Sekretariat Negara. Jakarta. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2016 Pukul 07.02 WIB dari www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/45/438.bpkp.

Sukirno, Sadono. (1997). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.