KARAKTERISTIK LKS BERPENDEKATAN INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII DALAM POKOK BAHASAN PERBANDINGAN

Ageng Triyono, Suparman Suparman

Abstract


Berpikir kritis merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran di era revolusi industri dan kurikulum 2013. Siswa yang berkemampuan kritis rendah akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal berjenis HOTS. LKS yang tidak mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan LKS yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kurikulum 2013.Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif.Subjek penelitian adalah siswa SMP kelas VII.Instrumen pengumpulan data berupa pedoman obeservasi, tes, dan pedoman wawancara.Observasi dilakukan pada guru untuk mengetahui karakteristik siswa.Wawancara dilakukan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa.Pemberian tes dilakukan untuk mendapatkan data mengenai karakteristik berpikir kritis siswa dalam menyelsaikan masalah perbandingan berbalik nilai. Data dianalisa menggunakan model Miles dan Huberman. Penelitian memiliki beberapa hasil.Pertama, siswa mempunyai kemampuan penguasaan konsep dan mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah berbalik nilai..Kedua, siswa mampu menganalisis pernyataan atau pertanyaan dalam soal.Ketiga, tingkat berpikir kritis siswa masih tergolong rendah.Keempat, LKS yang ada belum dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian menyimpulkan perlunya dikembangkan LKS berpendekatan inquiry untuk menaikan kemampuan berpikir kritis siswa

Keywords


inquiry, kemampuan berpikirkritis, lembar kerja siswa, pemecahan masalah

Full Text:

PDF

References


Permendikbud. Nomor 17 tahun 2010 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendikbud.

Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum 2013, Jakarta: Kemendiknas.

Sudrajat, Peranan Matematika Dalam Perekmbangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, seminar sehari“The Power of Mathematics for all Aplications”, 2008

Yahya, Muhammad (2018). Era Industri 4.0: Tantangan dan PeluangPerkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia. Orasi ilmiah pengukuhan guru besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, 14 maret 2018

Permendikbud. Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Purwati, R., Hobri, dan Fatahillah, A. (2016) “Analisis Kemampuan berpikir Siswa

dalam menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Pada Pembelajaran Model Creative Problem Solving.”Jurnal Kadikma,; 7 (1), 84-93.

Karim and Normaya, (2015) “Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama,” Jurnal Pendidikan Matematika,;3 (1), 92-104.

Widana, I. W.2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suryadi, Didi. (2011) Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika. Bandung:

RIZQI Press

Darmawati.(2017) Pengembangan Instrumen Tes Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran Matematika di SMPN 17 Makasar. Skripksi. UIN Alaudin Makasar.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Group.

Lexy J. Moeleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Tatik Liana. (2017). Karakteristik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Dalam Penyelesaian Masalah Matematis. Skripsi. UM Purworejo

Miles, M.B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publication. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.