Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matematika Berbasis Problem Based Learning Untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA IPS Kelas XI
Abstract
Pemecahan masalah meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses inti
dan utama dalam kurikulum 2013. Bahan ajar yang belum mengintegrasikan kemampuan
pemecahan masalah akan berdampak pada tidak efektifnya pencapain tujuan pembelajaran.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar matematika
berbasis Problem Based Learning (PBL) yang dapat menstimulus kemampuan pemecahan
masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa
SMA IPS kelas XI. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan tes.
Observasi dilakukan kepada guru dan siswa untuk mendapatkan informasi mengenai model
pembelajaran, karakteristik siswa, dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Penelitian ini memiliki beberapa hasil. Pertama, kemampuan pemecahan
masalah siswa masih tergolong rendah. Kedua, model pembelajaran dan bahan ajar yang
digunakan kurang menstimulus siswa untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Ketiga, model pembelajaran PBL dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan ajar matematika berbasis PBL
yang dapat menstimulus kemampuan pemecahan masalah siswa perlu dikembangkan.
dan utama dalam kurikulum 2013. Bahan ajar yang belum mengintegrasikan kemampuan
pemecahan masalah akan berdampak pada tidak efektifnya pencapain tujuan pembelajaran.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar matematika
berbasis Problem Based Learning (PBL) yang dapat menstimulus kemampuan pemecahan
masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa
SMA IPS kelas XI. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan tes.
Observasi dilakukan kepada guru dan siswa untuk mendapatkan informasi mengenai model
pembelajaran, karakteristik siswa, dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Penelitian ini memiliki beberapa hasil. Pertama, kemampuan pemecahan
masalah siswa masih tergolong rendah. Kedua, model pembelajaran dan bahan ajar yang
digunakan kurang menstimulus siswa untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Ketiga, model pembelajaran PBL dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan ajar matematika berbasis PBL
yang dapat menstimulus kemampuan pemecahan masalah siswa perlu dikembangkan.
Keywords
bahan ajar, kemampuan pemecahan masalah, PBL.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.