PERAN ADVERSITY QUOTIENT DAN SCAFFOLDING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Dhanang Bayu Wicaksono, St. Budi Waluya, Tri Sri Noor Asih

Abstract


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Pemecahan masalah merupakan salah satu hal yang penting dalam pembelajaran matematika. Pemecahan masalah sebagai salah satu usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna mencapai satu tujuan yang tidak mudah segera untuk dicapai. Hal ini akan mendorong pola pikir siswa untuk lebih kreatif dalam menciptakan ide-ide baru atau menemukan teknik baru. Ada aspek lain yang berperan pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika yaitu Adversity Quotient dan Scaffolding. Adversity Quotient merupakan kecerdasan seseorang dalam menghadapi kesulitan. Adversity Quotient mempunyai tiga kategori yaitu rendah disebut quitter, sedang disebut camper, dan tinggi disebut climber. Siswa quitter lebih mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah dibandingkan siswa camper dan climber sehingga berdampak pada kemampuan dan hasil kesalahan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan matematika. Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar dan memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan peserta didik itu belajar mandiri.


Keywords


Adversity Quotient, Kemampuan Pemecahan Masalah, Scaffolding

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.